Educatrip.com – Jakarta – Sosok ‘Mulyono’ menjadi sorotan di media sosial akhir-akhir ini. Kabar terbaru, nama tersebut dikaitkan dengan kegagalan Anies Baswedan dalam pencalonan Pilgub Jawa Barat 2024.
Berita ini mencuat setelah Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Ono Surono, mengungkapkan alasan partainya tidak dapat mengusung Anies Baswedan dalam Pilgub Jawa Barat 2024. Sebelumnya, Anies Baswedan sempat menjadi pilihan utama PDIP, namun gagal karena adanya campur tangan dari pihak luar.
“Setelah dia tidak diusung di DKI dan kami tidak mengetahui proses yang dilakukan oleh DPP dan Ibu Ketua Umum, kami menyimpulkan bahwa keputusan tersebut dibatalkan karena ada intervensi dari pihak luar yang tidak menginginkan Anies Baswedan,” ujar Ono Surono.
Ketika ditanya tentang sosok yang berpengaruh tersebut, Ono menyebut ‘Mulyono’ dan kelompoknya. Namun, siapakah sebenarnya sosok ‘Mulyono’ yang dimaksud?
Mulyono merupakan nama yang sudah lama dikenal di media sosial. Sebuah kilas balik menunjukkan bahwa nama tersebut sempat menjadi trending topic ketika aksi kawal putusan MK terkait Pilkada beberapa waktu lalu.
Setelah ditelusuri, nama ‘Mulyono’ ini kemungkinan merujuk kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal ini dikarenakan nama ‘Mulyono’ sering disebut sebagai nama asli dari Jokowi.
Dilansir dari berbagai sumber, Joko Widodo lahir di Solo pada 21 Juni 1961. Ia adalah anak dari Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Awalnya, ia diberi nama Mulyono yang berarti mulia dalam bahasa Jawa.
Namun, karena sering sakit, orang tuanya memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Joko Widodo yang berarti anak laki-laki yang selamat dan sejahtera.
Seiring berjalannya waktu, nama Joko Widodo semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia. Terpilih sebagai Presiden RI ke-7, ia telah menjabat selama dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.
Meskipun demikian, belum dapat dipastikan apakah sosok ‘Mulyono’ yang disebut oleh Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, adalah Presiden Jokowi. Karena bisa saja, maksud dari penyebutan tersebut adalah sosok lain yang tidak dikenal secara luas oleh publik.