Widjang Pranjoto, Jenderal Pencak Silat yang Tak Kenal Lelah Memperjuangkan Setia Hati Terate

Faridah Hasna

Widjang Pranjoto, Sosok Pencak Silat yang Selalu Setia Memperjuangkan Terate Tanpa Henti

Educatrip.com – Jakarta – Brigadir Jenderal (Brigjen) Widjang Pranjoto merupakan Purnawirawan TNI yang saat ini menjabat sebagai Ketua II Koordinator Bidang Tehnik Pencak Silat di Persaudaraan Setia Hati (SH) Terate.

Berita baru-baru ini menyebutkan nama Persaudaraan Pencak Silat SH Terate terlibat dalam kasus kerusuhan dan pengeroyokan di Jember, Jawa Timur. Akibatnya, PSHT Cabang Jember harus dihentikan sementara.

Mengenai kasus tersebut, Brigjen Widjang Pranjoto selaku Ketua II dalam Dewan Pusat PSHT memberikan klarifikasi melalui podcast di kanal Youtube The Zenwalk yang diunggah pada 13 Agustus 2024. Dalam podcast tersebut, Widjang Pranjoto menjelaskan bahwa pelanggaran yang terjadi dilakukan oleh oknum tertentu.

Widjang juga menegaskan bahwa pihak PSHT pusat sudah membuat dan menyebarkan prosedur yang harus diikuti dalam penyelenggaraan acara untuk cabang SH Terate manapun. Jika ada oknum yang melanggar, Widjang menegaskan bahwa mereka akan diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Dia juga menegaskan bahwa PSHT tidak pernah mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan hukum.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Widjang Pranjoto, berikut adalah profil singkatnya. Dia lahir pada 13 November 1965 di Madiun, Jawa Timur dan memulai karir militernya setelah lulus dari Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1989.

Widjang Pranjoto pernah menjabat sebagai Paminlog Den 2 Yon 22 pada tahun 1990 dan kemudian menjadi Kasikom Hub Kopassus pada tahun 2001. Dia juga pernah menjadi Pabandya Org Sops Kopassus pada tahun 2003 dan Kahub Kopassus pada tahun 2005.

Pada tahun 2007, Widjang Pranjoto menjabat sebagai Waasrena Danjen Kopassus dan menyandang pangkat Letnan Kolonel. Setelah bertahun-tahun menjadi anggota Korps Baret Merah, dia kemudian dipercaya untuk menjadi Kahubdam XVII/Cendrawasih dan mendapat kenaikan pangkat menjadi Kolonel.

Leave a Comment