Presiden Rusia Vladimir Putin Diperintahkan untuk Ditangkap oleh ICC di Mongolia

Hafsha Kamilatunnisa

Presiden Rusia Dijatuhi Vonis oleh ICC di Mongolia, Putin Mulai Bersembunyi

Educatrip.com – Den Haag, Presiden Rusia Vladimir Putin harus ditahan oleh Mongolia karena negara tersebut merupakan anggota Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Hal ini diungkapkan oleh juru bicara badan yang bermarkas di Den Haag tersebut.

Putin dijadwalkan untuk mengunjungi Mongolia pada Senin (2/9/2024) untuk memperingati ulang tahun ke-85 pertempuran besar Perang Dunia II. Namun, hal ini membuatnya berisiko ditangkap berdasarkan surat perintah “kejahatan perang” ICC karena Mongolia mengakui yurisdiksi pengadilan tersebut.

Fadi el-Abdallah, juru bicara ICC, mengungkapkan bahwa semua negara yang telah menandatangani Statuta Roma memiliki kewajiban untuk bekerja sama sesuai dengan Bab IX. Statuta Roma adalah perjanjian internasional yang membentuk pengadilan tersebut, yang telah diratifikasi oleh Mongolia pada tahun 2002.

“Jika tidak ada kerja sama, hakim ICC dapat membuat temuan terkait hal tersebut dan memberitahu Majelis Negara Pihak tentang hal tersebut. Majelis kemudian akan mengambil tindakan yang dianggap tepat,” papar el-Abdallah.

Namun, Statuta Roma memberikan pengecualian jika penangkapan seseorang akan melanggar kewajiban perjanjian dengan negara lain atau melanggar kekebalan diplomatik seseorang atau properti negara ketiga.

Selain Mongolia, Ukraina juga telah mengajukan permintaan resmi kepada Mongolia untuk menangkap Putin, menurut pemerintah di Kiev. Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa Moskow tidak khawatir tentang surat perintah ICC. Ia juga menekankan bahwa semua kemungkinan masalah mengenai kunjungan Putin telah diselesaikan secara terpisah sebelumnya.

Surat perintah penangkapan Putin telah dikeluarkan oleh ICC pada bulan Maret 2023, dengan tuduhan bahwa presiden Rusia melakukan deportasi dan pemindahan penduduk anak-anak yang melanggar hukum dari wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia.

Leave a Comment