Educatrip.com – JAKARTA -Generasi muda sebagai influencer harus bijak menyaring informasi yang ada, jangan sampai informasi yang tidak benar atau hoax yang disebarkan,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Penajam Paser Utara, Zainal Abidin. Ia mengatakan bahwa generasi muda harus cerdas dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya.
Educatrip.com – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengadakan Festival Harmoni Budaya Nusantara (FHBN) 2024 di Alun-Alun Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas diri melalui media digital bagi konten kreator di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Balikpapan. Diskusi bertajuk Gen Digital Revolusi Mental diadakan dalam acara ini untuk mengajak generasi muda bijak dalam menggunakan media sosial.
“Teknologi digital harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas diri dan berbagi pengetahuan kepada teman-teman muda melalui media digital,” kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kemenko PMK, Woro Srihastuti Sulistyaningrum di kantor Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (6/9/24).
Menurut Woro, penetrasi internet di kalangan anak muda sudah mencapai lebih dari 90%. Namun, ia mengingatkan bahwa penggunaan media sosial harus bijak karena informasi yang diterima bisa baik atau buruk. Oleh karena itu, peran para pemengaruh generasi muda sangat penting untuk menyebarkan narasi-narasi tentang kebaikan di media sosial.
“Sebagai influencer, kita harus bijak dalam menyaring informasi sebelum menyebarkannya. Jangan patah semangat jika gagal, tetapi terus maju dan mulai dari diri sendiri,” tutur Woro.
Staf Ahli Bidang Transformasi Birokrasi Kemenko PMK, Aris Darmansyah Edisaputra juga mengingatkan generasi muda yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk bijak dalam menyebarkan informasi. Jangan sampai informasi yang tidak benar atau hoax yang disebarkan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Penajam Paser Utara, Zainal Abidin, juga menekankan pentingnya kecerdasan dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya.