Negara Komunis Ini Jadi Penyelamat Taliban dari Sanksi AS

Faiqa Amalia

Negara Komunis Ini Berperan Sebagai Penyelamat Taliban Dari Sanksi AS

Educatrip.com – JAKARTA – Kolaborasi perdagangan antara negara-negara berkembang semakin meningkat. Kali ini, Afghanistan dan Uzbekistan bekerja sama untuk meningkatkan perdagangan regional dengan mata uang lokal, bukan dolar AS. Hal ini menimbulkan tekanan pada dolar AS karena negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Selatan lebih memilih menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan mereka.

Kolaborasi ini terlihat dari adanya perjanjian baru antara Afghanistan dan Uzbekistan yang mencakup proyek Kereta Api UAP dan Pusat Perdagangan Internasional Termez. Di bawah pemerintahan Taliban, Afghanistan juga meningkatkan perdagangan dengan negara-negara tetangganya seperti Uzbekistan, Turkmenistan, dan Kazakhstan. Proyek-proyek seperti Pipa Gas TAPI dan Koridor Trans-Afghanistan juga sedang berkembang pesat.

Namun, kesepakatan perdagangan ini masih dihadapkan pada tantangan. AS telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Afghanistan, sehingga membuat negara ini kesulitan dalam melakukan perdagangan dengan dolar AS. Selain itu, gejolak politik dan praktik keagamaan yang ketinggalan zaman serta pendanaan terorisme juga menjadi hambatan dalam pertumbuhan Afghanistan.

Untuk mengatasi masalah ini, Afghanistan juga mencari bantuan dari China untuk membangun infrastruktur utamanya. Baru-baru ini, China membantu Afghanistan menjual minyak mentah senilai USD80 juta dalam waktu 10 hari, sehingga Taliban dapat memperoleh dolar AS. China juga membantu Afghanistan untuk mengebor sumur-sumur minyak baru yang dapat menghasilkan pendapatan tahunan sebesar USD500 juta. Selain itu, China juga berencana untuk membangun tambang tembaga di wilayah Mes Aynak, yang diperkirakan memiliki deposito tembaga yang sangat besar di bawah waduk.

Kedua negara pun telah mempercepat pembangunan untuk memanfaatkan deposito tembaga tersebut. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian kedua negara yang bernilai miliaran dolar AS. “Hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara semakin erat,” ujar duta besar China untuk Afghanistan, Zhao Xing, seperti dilansir dari WatcherGuru pada Selasa (9/9/2024).

Leave a Comment