Educatrip.com -Jakarta- Riyadh, Arab Saudi mengutuk dengan keras Israel atas penghalangan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dinilai sebagai “kejahatan perang” dan “bencana kemanusiaan”. Pernyataan tegas tersebut dirilis oleh saluran pemerintah Saudi, Al-Ikhbariya.
Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal Bin Farhan menegaskan bahwa kegagalan mencapai gencatan senjata di Gaza selama hampir satu tahun merupakan bukti kegagalan sistem keamanan internasional. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Kairo bersama Menlu Mesir Badr Abdelatty pada Selasa (10/9/2024), dilansir Anadolu Agency.
Tidak hanya itu, Bin Farhan juga mengecam pemimpin Israel dan penolakannya untuk menyetujui gencatan senjata. Dia menegaskan perlunya evaluasi ulang terhadap seluruh sistem keamanan internasional, serta menekankan pentingnya pengakuan Negara Palestina oleh negara-negara tertentu yang mendukung hak-hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
“Penerapan hukum internasional harus dilakukan, bukan sesuatu yang mustahil,” ujar Bin Farhan.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 korban, sebagian besar merupakan wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 95.000 orang. Blokade yang terus berlanjut di daerah tersebut telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, serta merusak sebagian besar wilayah tersebut.
Karena tindakannya di Gaza, Israel juga dihadapkan pada tuduhan genosida di Mahkamah Internasional. Hal ini menambah daftar panjang tuduhan yang ditujukan kepada negara tersebut atas pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang.