educatrip.net – AMERIKA – Miliarder dan pengusaha teknologi Elon Musk menawarkan akses internet gratis selama 30 hari kepada para korban Badai Helene melalui layanan satelit Starlink miliknya. Namun, dalam tawarannya tersebut, Musk tidak menyebutkan bahwa ada biaya sebesar Rp400 ribu untuk perangkat keras sistem tersebut.
Hal ini terungkap setelah media online The Register melakukan percobaan pendaftaran layanan Starlink dari daerah yang terkena dampak badai. Hasilnya, pengguna masih harus membayar untuk antena dan biaya pengiriman, penanganan, dan pajak.
Pada awalnya, pengumuman layanan gratis dari Starlink di halaman X pekan lalu menjadi viral dan ditonton oleh puluhan juta orang. Namun, setelah dilakukan percobaan, terungkap bahwa layanan gratis tersebut hanya berlaku untuk para korban Helene yang tinggal di daerah terputusnya jaringan telepon dan kabel fiber optik.
Starlink juga mulai mempromosikan halaman bantuan khusus bagi para korban badai. Namun, menurut perusahaan tersebut, setelah masa tenggang 30 hari, warga daerah yang dilanda bencana secara otomatis akan dipindahkan ke langganan residensial senilai Rp 1,4 juta.
“Tawaran Starlink sebenarnya adalah jebakan dan pengalihan untuk memanfaatkan orang alih-alih membantu mereka,” ujar Kinney Baughman, warga Boone, NC kepada The Register.
Baughman juga menambahkan bahwa tawaran tersebut tidak sepadan bagi penduduk yang sudah mengalami kesulitan karena bencana. Selain itu, butuh berbulan-bulan untuk memulihkan akses internet secara normal di daerah yang terkena dampak badai.
Dengan demikian, tawaran Elon Musk untuk memberikan akses internet gratis kepada para korban Badai Helene melalui layanan Starlink masih menuai kontroversi. Terlebih, adanya biaya yang harus dibayar oleh pengguna untuk memperoleh layanan tersebut.