educatrip.net – JAKARTA – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengungkapkan bahwa sebelum ditunjuk sebagai Kepala BP Taskin, ia sempat ditawari oleh Presiden ke-8 Prabowo Subianto untuk menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu). Hal ini ia ungkapkan saat berdiskusi dengan Prabowo yang kerap membahas situasi geopolitik dunia.
“Dalam diskusi tersebut, saya sering membahas tentang geopolitik dunia dengan Prabowo. Kemudian beliau menawarkan kepada saya, ‘Gimana kalau Bapak Budiman jadi Menlu?’ Saya menjawab bahwa saya lebih memilih untuk mengurus rakyat saja,” ujar Budiman dalam program One On One di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).
Meskipun ia memiliki kecenderungan pada bidang geopolitik, Budiman tetap memilih untuk fokus dalam mengurus rakyat. Sebagai seorang politisi yang mengadvokasi petani, ia merasa bahwa tawaran tersebut tidak sesuai dengan tujuan utamanya dalam berpolitik.
“Saya memang memiliki minat pada geopolitik, bahkan saya belajar tentang geopolitik China di Inggris. Namun, saya tetap ingin fokus mengurus rakyat karena itulah tujuan utama saya dalam berpolitik. Jadi, ketika berbicara tentang geopolitik, saya hanya menganggapnya sebagai referensi,” tambahnya.
Budiman juga menegaskan bahwa tawaran tersebut hanya merupakan celetukan Prabowo karena sedang membahas geopolitik. Ia mengaku lupa bulan apa saat Prabowo menawarkan posisi Menlu dan menganggapnya sebagai sebuah lelucon.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pernyataan Budiman Sudjatmiko, saksikan tayangan lengkap One On One bersama Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko di SINDOnews TV pada Jumat (1/11/2024) malam.
