educatrip.net – Meskipun telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara untuk invasi darat ke Lebanon, militer Israel belum berhasil merebut satu desa pun di Lebanon selatan. Hal ini diungkapkan dalam laporan harian berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth, yang menyebutkan bahwa meskipun mendapat dukungan dari kekuatan senjata dan udara, militer Israel masih belum berhasil merebut satu desa pun di Lebanon selatan.
Menurut laporan tersebut, kegagalan pasukan Israel dikaitkan dengan strategi taktis efektif yang digunakan oleh Hizbullah. Pejuang Hizbullah telah membangun beberapa garis pertahanan yang dilengkapi dengan amunisi yang mampu secara akurat menargetkan kendaraan lapis baja, tank, dan tentara Israel. Selain itu, pasukan Israel juga mengalami kesulitan dalam memetakan posisi Hizbullah dan melawan ancaman pesawat tanpa awak yang sulit dideteksi.
Hizbullah sendiri mengklaim telah menghancurkan sejumlah besar kendaraan militer Israel, termasuk 42 tank Merkava, 4 buldoser militer, 2 kendaraan Hummer, 1 kendaraan lapis baja, dan 1 pengangkut pasukan. Lebih dari 95 perwira dan tentara Israel juga dilaporkan tewas dan 900 lainnya terluka sejak invasi darat dimulai.
Kolonel Jack Neriya, mantan penasihat perdana menteri Israel Yitzhak Rabin, menjelaskan bahwa pasukan Hizbullah sengaja membiarkan pasukan Israel maju, hanya untuk menjebak mereka dalam penyergapan. Hal ini telah menciptakan situasi yang mengerikan bagi pasukan Israel, termasuk unit elit seperti Golani dan pasukan komando lainnya. Neriya juga memperingatkan bahwa korban manusia dari setiap kemajuan bagi pasukan Israel bisa sangat parah, bahkan melampaui total korban sejak akhir 1940-an.
Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 2.700 orang di Lebanon, sebagian besar di antaranya kehilangan nyawa dalam sebulan terakhir karena serangan udara dan serangan darat yang meningkat. Hal ini juga terlihat dalam video yang diunggah oleh Hizbullah, yang menunjukkan serangan udara Israel yang menghancurkan rumah-rumah warga sipil.
Dalam situasi yang semakin memanas, perang antara Israel dan Hizbullah terus berlanjut tanpa tanda-tanda akan berakhir. Dengan korban manusia yang terus bertambah, kedua belah pihak harus segera mencari jalan damai untuk mengakhiri konflik ini. Mari kita berharap agar kedua belah pihak dapat menemukan solusi yang dapat membawa perdamaian bagi kedua negara.