educatrip.net – Timnas Indonesia mendapat sindiran dari media Vietnam, Bongda24h, mengenai perjalanan mereka di fase Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dalam laporan yang dipublikasikan pada bulan Oktober, media tersebut menyebutkan bahwa Skuad Garuda sebaiknya fokus pada Piala AFF daripada menghabiskan energi untuk merebut tiket putaran final Piala Dunia 2026.
Hingga saat ini, Timnas Indonesia telah memainkan empat pertandingan di fase Grup C dengan hanya mengumpulkan tiga poin. Dari tiga kali hasil imbang dan satu kali kekalahan, mereka berada di peringkat kelima dalam klasemen.
“Berturut-turut mengalami tiga hasil seri melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain, Timnas Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk meraih hasil yang lebih baik. Namun, kekalahan terbaru melawan China di laga keempat memberikan pukulan psikologis yang cukup berat bagi Asnawi Mangkualam dan rekan satu timnya,” tulis Bongda24h.
Media tersebut juga membandingkan perjalanan Timnas Indonesia dan Vietnam di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia. Pada 2022, Vietnam tergabung di Grup B bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Oman. Namun, mereka harus puas berada di posisi juru kunci setelah hanya mengumpulkan empat poin dari satu kemenangan, satu hasil imbang, dan delapan kekalahan.
Meskipun begitu, Timnas Indonesia masih memiliki kesempatan yang lebih baik untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 jika dibandingkan dengan Vietnam. Hal ini dikarenakan masih ada enam pertandingan tersisa yang akan dimainkan oleh Skuad Garuda.
Namun, media Vietnam menyarankan agar Timnas Indonesia lebih fokus pada Piala AFF 2024 yang akan digelar pada 8 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025. Pernyataan tersebut terdengar seperti sindiran, mengingat Timnas Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara dalam turnamen tersebut.
“Ingat, sejak Piala AFF pertama kali diadakan pada tahun 1996, Timnas Indonesia belum pernah berhasil menjadi juara. Mereka sudah enam kali mengalami kekalahan di final, termasuk empat kali dari Thailand, satu kali dari Singapura, dan satu kali dari Malaysia. Dengan adanya pemain naturalisasi yang berkualitas, PSSI seharusnya lebih fokus pada ambisi untuk menjadi juara Piala AFF daripada hanya berusaha merebut tiket ke putaran final Piala Dunia 2026,” tulis Bongda24h.
“Meskipun Piala AFF tidak diakui oleh FIFA dan tidak ada kemungkinan pemain Indonesia akan bermain di Eropa, jika berhasil mencapai babak semifinal, pemain naturalisasi masih dapat kembali bermain untuk Timnas Indonesia saat turnamen Eropa memasuki musim dingin,” tambah media tersebut.