educatrip.net – Pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung memimpin perlawanan terhadap deklarasi darurat militer Presiden Yoon Suk-yeol yang mengejutkan dunia. Lee memerintahkan para pendukung dan anggota partainya untuk menghadiri gedung Majelis Nasional guna membela negara. Ia juga menggerakkan sesama anggota parlemen untuk menolak perintah darurat militer yang dikeluarkan oleh Yoon. Sebagai saingan lama Yoon, Lee dianggap sebagai tokoh progresif yang kuat dan lawan yang efektif bagi politik sayap kanan Yoon. Namun, karier politiknya juga tidak luput dari skandal, seperti tuduhan memaksa saksi untuk memberikan sumpah palsu. Korsel sendiri telah lama dibentuk oleh masalah keamanan terkait Korea Utara (Korut) dan antikomunisme ideologis Perang Dingin. Para politisi dan tokoh militer di negara tersebut kerap menggunakan tuduhan simpati prokomunis yang tidak jelas definisinya untuk membenarkan penindasan terhadap lawan politik di dalam negeri. Bahkan, Presiden Yoon sendiri sering menggunakan istilah “kekuatan antinegara” terhadap lawan politiknya. Pernyataan tersebut telah memicu kritik tajam dari berbagai pihak.