India Menarik Diri dari Rencana Dedolarisasi Akibat Ketakutan akan Ancaman Tarif 100% dari Trump

Balqis Ufairah

"India Takut Ancaman Tarif Trump, Batalkan Rencana Dedolarisasi!"

Educatrip.net – Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump baru-baru ini mengeluarkan ancaman pada negara-negara BRICS untuk mengenakan tarif 100% pada barang yang masuk ke negara itu jika mereka melanjutkan agenda dedolarisasi. Ancaman tersebut dikeluarkan oleh Trump melalui platform Truth Social, yang menegaskan bahwa negara-negara BRICS akan menghadapi tarif 100% dan harus siap mengucapkan selamat tinggal pada penjualan ke ekonomi AS yang luar biasa.

Setelah ancaman tersebut, satu negara BRICS, yang merupakan sekutu dekat AS, memutuskan untuk menarik kembali agenda dedolarisasi. Negara anggota tersebut adalah India, yang lepas tangan dari inisiatif dedolarisasi karena membutuhkan dolar AS untuk menjaga ekonominya tetap stabil. Tanpa dolar AS, produk domestik bruto (PDB) negara ini dapat menyusut dan tidak lagi menjadi tantangan bagi negara-negara maju.

Menurut sumber dari Watvher Guru, Gubernur Bank Sentral India (RBI), Shaktikanta Das, dengan tegas menyatakan bahwa India tidak akan mengikuti inisiatif dedolarisasi setelah ancaman tarif 100% dari Trump. Ia menegaskan bahwa India tidak memiliki rencana untuk dedolarisasi dan belum ada keputusan yang diambil terkait hal tersebut.

“Tidak ada pembahasan atau pemikiran tentang dedolarisasi. Kami tidak mengambil langkah apapun untuk dedolarisasi,” kata Das kepada Bloomberg. “Dedolarisasi bukanlah tujuan kami dan tidak sedang dibahas. Mata uang BRICS adalah ide yang diajukan oleh salah satu anggota, namun belum ada keputusan yang diambil,” tegasnya.

Gubernur RBI menambahkan bahwa langkah untuk mengurangi penggunaan dolar AS adalah untuk mengurangi risiko perdagangan dan menjaga keamanan ekonomi negara tersebut. “Kami ingin mengurangi risiko perdagangan karena ketergantungan pada satu mata uang dapat menjadi masalah saat mengalami apresiasi atau depresiasi,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa upaya India difokuskan pada pengurangan risiko perdagangan. “Kita juga harus memperhatikan penyebaran geografis negara-negara, yang tidak seperti zona Euro yang memiliki kedekatan geografis,” tambahnya.

Leave a Comment