Educatrip.net – Pangeran Harry mendapat kritik pedas dari Richard Kay, seorang jurnalis dan mantan sahabat mendiang Putri Diana, setelah diwawancarai di The New York Times Dealbook Summit. Dalam wawancara tersebut, Duke of Sussex membahas kehidupannya di Amerika Serikat bersama Meghan Markle, serta pengaruh yang dimiliki ibunya, Putri Diana, terhadap hidupnya.
Harry menyebut bahwa kehidupannya saat ini adalah kehidupan yang diinginkan oleh ibunya, merujuk pada kebebasannya di luar Keluarga Kerajaan Inggris. Ia juga mengungkapkan kekhawatiran terbesar dalam hidupnya, yaitu keselamatan dirinya, istri, dan anak-anaknya. Pernyataan pangeran berusia 40 tahun ini menimbulkan kontroversi, dengan Richard Kay menyebutnya sebagai omong kosong belaka.
Menurut Kay, Diana memiliki hubungan yang kompleks namun strategis dengan media, berbeda dengan pendekatan Harry yang lebih konfrontatif. “Diana mengambil tindakan hukum terhadap fotografer ketika privasinya dilanggar, tetapi ia juga membangun hubungan dengan banyak wartawan sebagai bagian dari strateginya,” kata Kay kepada Palace Confidential. “Pernyataan Harry bahwa ia mengikuti jejak ibunya dalam menangani media tidak benar,” tambahnya.
Meski demikian, Harry tetap berpegang pada pendiriannya dan menegaskan bahwa ia akan terus melindungi keluarganya dari ancaman media. Wawancara tersebut juga menimbulkan perdebatan mengenai hubungan Harry dengan anggota keluarga kerajaan lainnya, terutama setelah ia dan Meghan meninggalkan Inggris untuk hidup di Amerika Serikat.