educatrip.net – Kiev mengakui bahwa mereka bertanggung jawab atas pembunuhan jenderal Rusia, Igor Kirillov, di Moskow. Kirillov adalah perwira militer tertinggi yang tewas dibunuh oleh Ukraina selama perang antara kedua negara mayoritas beragama Slavia Ortodoks itu. Sebelumnya, Kirillov telah menuduh Amerika Serikat dan sekutunya memiliki laboratorium berbahaya di Ukraina.
Pembunuhan Kirillov di Moskow telah mengejutkan kalangan elit Rusia, menunjukkan bahwa tidak ada yang aman dari pembunuhan massal yang terjadi akibat perang Ukraina. Ukraina telah mengklaim telah membunuh 19 jenderal Rusia, tetapi Rusia membantah jumlah korban tewas para jenderalnya. Para analis militer menilai bahwa kehilangan beberapa jenderal merupakan masalah besar bagi Rusia dan hingga saat ini, mereka telah kehilangan delapan jenderal.
Pembunuhan Kirillov juga menunjukkan bahwa Ukraina memiliki jaringan pengawasan yang luas di Rusia dan dapat menargetkan pejabat tinggi militer dan pemerintah Rusia di kediaman pribadi mereka. Hal ini menyebabkan para pemimpin militer Rusia merasa tidak aman di daerah belakang konflik. Kirillov sendiri terbunuh setelah pengadilan Ukraina mendakwanya secara in absentia karena terlibat dalam penggunaan senjata kimia terlarang oleh Rusia di Ukraina.
Salah satu tujuan Ukraina dengan membunuh Kirillov adalah untuk menyebarkan teror di kalangan pejabat Rusia. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Rusia akan membalas dengan menargetkan pejabat militer dan politik Ukraina. Namun, para analis berharap Rusia tidak akan meningkatkan perang karena sedang membuat kemajuan di medan perang di Donbass. Namun, mereka memperketat keamanan di wilayah perbatasan, khususnya di wilayah yang berbatasan dengan negara-negara Asia Tengah. Hal ini dilakukan setelah salah satu tersangka serangan di Moskow ternyata berasal dari Uzbekistan.