educatrip.net – JAKARTA -Pertandingan sepak bola yang dipersembahkan untuk kepala junta Guinea Jenderal Mamady Doumbouya berubah menjadi tragedi pembantaian massal pada Minggu waktu setempat. Sebanyak 56 orang tewas terinjak-injak setelah menyerbu lapangan untuk memprotes keputusan penalti yang diberikan oleh wasit.
Pertandingan yang digelar di Stade du 3 Avril antara tim tuan rumah N’Zerekore melawan tim tamu Labe berakhir dengan keputusan yang memicu kemarahan massa pendukung tim Labe. Wasit memberikan kartu merah kepada satu atau dua pemain dan memberikan penalti kepada tim tuan rumah pada menit-menit akhir pertandingan.
Dalam tragedi ini, pihak oposisi menuduh otoritas yang dipimpin oleh militer “bertanggung jawab secara langsung”. Rekaman video tragedi yang diunggah di X pada Senin menunjukkan massa penonton di Stade du 3 Avril menyerbu lapangan setelah satu atau dua pemain dikeluarkan wasit dan penalti diberikan kepada tim tuan rumah.
Peristiwa ini awalnya dilaporkan sebagai bentrokan antar-suporter. Namun, menurut para saksi mata, para pejabat yang menonton pertandingan, termasuk dua menteri, dicegah meninggalkan tempat, yang memicu pelemparan batu dan tembakan gas air mata oleh pasukan keamanan.
“Kepanikan segera terjadi, yang menyebabkan penyerbuan yang tidak terkendali,” kata salah satu saksi mata.
