Polisi Sebut Asisten Percakapan GPT Otak pada Balik Ledakan Tesla Cybertruck

Faridah Hasna

Polisi Sebut Asisten Percakapan GPT Otak pada Balik Ledakan Tesla Cybertruck

Educatrip.net – WASHINGTON DC – Militer Amerika Serikat yang tersebut diduga meledakkan Tesla Cybertruck di luar Trump Hotel dalam Las Vegas, Nevada minggu lalu menggunakan Chatbot GPT untuk merencanakan serangan tersebut.

Anadolu Agency melaporkan, mengutip Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas pada hari Selasa.

Sheriff Kevin McMahill mengungkapkan pada konferensi pers bahwa prajurit tersebut, yang tersebut diidentifikasi sebagai Matthew Livelsberger, 37, dari Colorado, menggunakan chatbot kecerdasan buatan generatif untuk menghimpun informasi untuk rencananya.

Asisten Sheriff Dori Koren menyatakan terdakwa menggunakan Asisten Percakapan GPT untuk mengetahui jumlah agregat komponen peledak yang dimaksud dibutuhkan untuk operasi, lokasi pembelian kemudian untuk meneliti kemungkinan ledakan.

Ketika ditanya apakah pemanfaatan Asisten Percakapan GPT oleh Livelsberger mengkhawatirkan, McMahill menjawab, “Kita telah menduga bahwa Teknologi AI akan mengubah situasi di hidup kita, cepat atau lambat.

“Saya rasa ini adalah insiden pertama pada Amerika dalam mana Asisten Percakapan GPT digunakan untuk membantu seseorang mendirikan perangkat tertentu, sekaligus mengakses informasi di dalam seluruh negeri ketika merek melaksanakan rencana ini.”

“Ini adalah momen yang digunakan mengkhawatirkan tetapi juga merupakan pelajaran yang harus dibagikan terhadap penegak hukum juga lembaga lain di tempat seluruh negeri,” katanya.

Pihak berwenang tak mengungkapkan hasil spesifik yang mana diperoleh menggunakan Pengolah Bahasa Alami GPT terkait komponen peledak atau senjata api.

Pihak berwenang juga menemukan dokumen enam halaman, yang dimaksud digambarkan sebagai “manifesto,” selama analisis forensik digital pada ponsel Livelsberger.

Leave a Comment