Educatrip.net – KIEV – Seorang pengguna Facebook Ukraina, Vadim Labas, baru-baru ini memicu terungkapnya sebuah skema pengelakan sanksi yang dimaksud melibatkan perusahaan China.
Menurut laporan Militarnyi, skema ini bertujuan untuk mengalirkan komponen penting untuk bom terbang kemudian drone kamikaze ke Rusia, yang mana disamarkan sebagai suku cadang mobil dari merek Taiwan.
Pada hari Jumat, aktivis Ukraina, Vadim Labas, mengungkapkan kekesalannya pasca mengetahui bahwa TRC, perusahaan Taiwan, diduga memasok komponen yang dimaksud pada kenyataannya adalah bagian dari senjata untuk Rusia.
Namun, pada hari Senin, Labas memberikan pembaruan pasca penyelidikan mengungkapkan bahwa sebuah perusahaan China telah terjadi memalsukan merek TRC untuk menghindari sanksi internasional.
Labas menjelaskan bahwa warga Taiwan yang tersebut ramah dan juga orang tanah Ukraina yang tinggal di tempat Taiwan berhasil menggali sebuah ‘operasi ganda’ untuk menghindari sanksi lalu merusak reputasi produsen Taiwan yang mana dimaksud.
Menurut Labas, perangkat servo yang dimaksud merupakan komponen penting di pembuatan bom terbang UMPK serta drone kamikaze Shahed. Bagian-bagian ini diproduksi oleh pabrik China, KST Digital Technology Limited, yang mana sudah pernah terdaftar sebagai perusahaan yang mana dikenakan sanksi.
Namun, perusahaan ini ‘menjual’ perangkat servo yang disebutkan untuk sebuah perusahaan palsu di dalam Tiongkok bernama Kaiffeng Zhendaqian Technology (KZT). Selanjutnya, suku cadang yang dimaksud dijual terhadap perusahaan Tiongkok lainnya, Unihui International Limited. Dalam proses proses ini, suku cadang yang disebutkan juga ‘diubah mereknya’ untuk mengindikasikan bahwa bagian-bagian yang dimaksud berasal dari TRC Taiwan.
Perusahaan Tiongkok lainnya, Shenzhen Biosen Bio-Tech Co., kemudian mentransfer suku cadang dan juga dokumentasi terkait ke Omni Trade kemudian Dymir Trade, dua perusahaan yang dimaksud disebut sebagai proxy Rusia.
TRC Taiwan sendiri menyatakan bahwa mereka tidak ada tahu menahu mengenai pemakaian merek mereka itu untuk mengirimkan bagian senjata.
Dalam sebuah pernyataan terhadap CNA Taiwan, orang eksekutif dari TRC menyebutkan bahwa merek tak memproduksi komponen yang dimaksud kemudian akan mempertimbangkan langkah hukum untuk melindungi nama, hak, kemudian kepentingan perusahaan.