Rahasia Gunung Berapi: Bisa Tidur Ribuan Tahun Lalu Bangun Tiba-tiba!

Badriyah Fatinah

Rahasia Gunung Berapi: Bisa Tidur Ribuan Tahun Lalu Bangun Tiba-tiba!

Educatrip.net – JAKARTA – Gunung berapi tiada beroperasi pada skala waktu manusia. Maksudnya, mereka itu bisa jadi diam selama berabad-abad, cuma untuk bergemuruh kembali dengan letusan yang dahsyat.

Letusan merekan dapat berlangsung selama berhari-hari atau bahkan hingga tahunan. Dan seringkali sulit untuk diprediksi berapa lama suatu insiden akan berlangsung.

Secara resmi, ahli vulkanologi mendefinisikan gunung berapi terlibat jikalau sudah meletus selama Epoch Holosen, yang digunakan dimulai 11.700 tahun yang lalu pada akhir zaman es terakhir.

Nah, gunung berapi yang tersebut belum meletus pada Holosen dianggap punah.

“Perbedaan berdasarkan skala waktu geologis ini dapat diperdebatkan,” beber Ben Kennedy, ahli vulkanologi di dalam Universitas Canterbury di tempat Selandia Baru, untuk Live Science.

Gunung berapi tiada tahu atau peduli kapan Holosen dimulai. Tetapi ada alasan fisik yang mana bagus untuk menganggap gunung berapi punah pasca diam selama tambahan dari 11.000 tahun, kata Kennedy.

Periode waktu itu “mungkin kira-kira pada skala waktu yang digunakan sejenis seperti Anda dapat menyimpan dapur magma di dalam bawah tanah yang dimaksud diisi dengan beberapa cairan pada dalamnya yang digunakan dapat meletus,” katanya.

Setelah bertahun-tahun, sebagian besar dapur magma juga pipa vulkanik yang mana menyuplainya akan mengkristal menjadi batuan padat, katanya, memproduksi dia tak mampu meletus.

Namun, ada pengecualian: “supervolcano” yang digunakan sangat besar dengan dapur magma raksasa. Ini adalah seringkali merupakan sistem vulkanik terlibat yang mana jelas yang dimaksud belum meletus dalam Holosen.

Kaldera Yellowstone, misalnya, mempunyai magma yang bergerak dalam bawahnya, menyebabkan gempa bumi kecil dan juga memanaskan banyak sumber air panas juga geyser. Tetapi letusan bergerak terakhir adalah 70.000 tahun yang mana lalu, menurut Survei Geologi AS.

Leave a Comment