Terancam Bangkrut, Stefan Pierer Resmi Tinggalkan KTM

Hana Zahra

Terancam Bangkrut, Stefan Pierer Resmi Tinggalkan KTM

Educatrip.net – SIDNEY – Stefan Pierer resmi mengundurkan diri sebagai Chief Executive Officer (CEO) Pierer Mobility Group (PMG) dan KTM AG.

Namun, ia akan tetap saja dalam kedua perusahaan sebagai Co-Chief Executive Officer (Co-CEO) untuk Gottfried Nuemeister, yang digunakan bergabung dengan PMG sebagai Co-Chief Executive Officer tahun lalu.

“Stefan Pierer akan menyerahkan peran ketua eksekutif Pierer Mobility AG serta KTM AG terhadap Gottfried Neumeister,” menurut pernyataan PMG. Ditambahkannya bahwa Pierer “akan terus memperkuat [Neumeister] sebagai Co-CEO selama proses restrukturisasi.”

Terkait dengan pengumuman pengunduran dirinya dari jabatan CEO, Pierer mengatakan: “Bagi saya, KTM lebih besar dari sekadar perusahaan – ini adalah gairah, misi, dan juga keluarga.

“Keputusan untuk menyerahkan kepemimpinan bukanlah langkah yang dimaksud mudah. “Saya benar-benar yakin bahwa Gottfried Neumeister, dengan visi ke depan serta komitmen strategisnya, adalah pilihan yang tepat untuk mengawasi KTM menuju masa depan.”

Gottfried Neumeister menambahkan: “Stefan Pierer telah dilakukan menciptakan perusahaan unik yang mana mencerminkan semangat lalu jiwa pionir semua karyawan. Saya menganggapnya sebagai tugas saya untuk mempertahankan warisan ini kemudian sekaligus memulai langkah baru.

“KTM melambangkan keberanian, inovasi, dan juga gairah – nilai-nilai yang mana akan terus kami jalankan juga bawa ke masa depan. Bersama regu kami, kami akan terus menguatkan KTM dan juga menetapkan standar baru pada mendirikan sepeda gowes motor terbaik pada dunia.”

Masa jabatan Pierer sebagai direktur utama seharusnya berakhir pada 31 Desember 2025.

Berita itu muncul di tempat sedang kesulitan keuangan yang dimaksud dialami KTM AG yang digunakan menyebabkannya memulai proses kebangkrutan yang mana masih berlangsung pada upaya untuk menghindari kebangkrutan. KTM pada waktu ini sedang pada proses administratifnya sendiri, dan juga sudah pernah serta akan terus mengambil langkah-langkah untuk mengempiskan biaya di perusahaan.

Beberapa tindakan ini telah lama mengempiskan jumlah total tenaga kerja, sebagaimana yang dimaksud tertuang pada pernyataan PMG ketika mengumumkan pemutusan hubungan kerja terhadap 1.800 karyawan sebelumnya.

Pengurangan tenaga kerja yang disebutkan dipadukan dengan pengurangan total produksi menjadi 230.000 pada tahun 2024, yang digunakan menurut pernyataan yang disebutkan sudah “berkurang sekitar 40.000 unit.” Ini adalah adalah langkah awal yang dimaksud penting di rencana restrukturisasi.” Pengurangan 40.000 unit setara dengan -18% produksi.

Leave a Comment