Educatrip.net – JAKARTA – Blind spot atau titik buta menjadi area yang digunakan sangat berbahaya bagi kendaraan kecil, teristimewa sepeda gowes motor. Ini adalah menjadi area yang kerap memakan korban akibat tempat kendaraan kecil tak terlihat oleh pengemudi bus serta truk.
Namun, bus dan juga truk modern ketika ini hampir tiada mempunyai area titik buta berkat pengembangan yang dimaksud dijalankan produsen. Hal yang dimaksud dijalankan untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan lain lalu menekan bilangan kecelakaan.
Ini dijalankan oleh Daimler Commercial Vehicle Indonesia (DCVI) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) bus juga truk Mercedes-Benz di area Tanah Air. Sejumlah perangkat keamanan ditambahkan dengan menyesuaikan kondisi jalan di dalam Indonesia.
“Kalau dari blind spot-nya sebenarnya sistem kita yang digunakan tadi saya pakai, ada namanya body builder advisor. Itu kita memberikan guideline ke semua body builder. Bagaimana cara memasang kemungkinan besar mirror ya untuk mengetahui titik blind spot,” beber Imam Sujono, CSP Training Manager DCVI ketika ditemui di area Tangerang Selatan.
Penggunaan spion tambahan memudahkan pengemudi bus dan juga truk di mengetahui kendaraan kecil maupun pejalan kali yang dimaksud berada dekat dengan kendaraan. Ini adalah dapat menghasilkan pengemudi lebih lanjut waspada serta menghindari kecelakaan.
“Jadi sebenarnya sopir itu tahu ia kalau ada anak kecil di area depan itu cuma kelihatan. Tapi misalnya telah dipasang terpecah nggak diganti ya itu kan hal lain lah ya misalnya,” ujar Imam.
Imam mengungkapkan DCVI setiap saat menjamin terhadap pihak karoseri untuk mengikuti aturan mereka demi melakukan konfirmasi keamanan.
Dalam buku panduan jugaterdapat arahan apabila pihak karosesi atau pemilik ingin menambahkan aksesoris tanpa mengganggu sistem mekanisme yang dimaksud sudah ada ada.
“Jadi blind spot itu ada di tempat materi body builder advisor. Termasuk cara ambil angin untuk permintaan lain, cara ambil strobe untuk permintaan lain itu semuaada,”tuturnya.
