Educatrip.net – JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya atau Mayor Teddy menjadi pejabat tinggi nonekonomi terpopuler di Kabinet Merah Putih versi Lembaga Survei Indonesia (LSI). Tak cuma itu, Mayor Teddy juga masuk ke di tiga besar pejabat dengan kinerja memuaskan pada 100 hari Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto .
Dalam survei yang tersebut diselenggarakan pada 20-28 Januari 2025 itu, Mayor Teddy menempati peringkat ketiga pada jajaran pejabat paling memuaskan dengan tingkat kepuasan yang digunakan mencapai 90,9%. Pria yang disebutkan belaka tertinggal dari Menteri Agama Nasaruddin Umar (92,9%) dan juga Menteri Pendidikan Dasar lalu Menengah Abdul Mu’ti (91,5%).
Selain itu, Mayor Teddy menempati tempat kelima pada jajaran pejabat tinggi terpopuler dengan tingkat popularitas 51,4%. Mayor Teddy tercatat cuma kalah dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (68,9%), Menteri BUMN Erick Thohir (67,3%), Menko Sektor Infrastruktur kemudian Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (62,8%), dan juga Menko Sektor Pemberdayaan Publik Muhaimin Iskandar (58,1%).
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, tingkat kepuasan yang digunakan cukup tinggi ini mengindikasikan kuatnya optimisme warga terhadap kinerja pemerintahan ke depan.
“Mayoritas (95%) warga juga yakin bahwa Presiden Prabowo Subianto mampu menjadi pemimpin Indonesia ke depan menjadi lebih besar baik dari sekarang,” katanya pada Rabu (5/2/2025).
Djayadi menambahkan, sebanyak 81,4% responden menyatakan puas dengan kinerja 100 hari Pemerintahan Presiden Prabowo. Menurutnya, tingginya level kepuasan ini dilandasi oleh sudah berjalannya program-program pemerintah yang digunakan dikampanyekan pada pemilihan raya 2024 silam.
“Kenapa tinggi? Kalau lihat dari perspektif itu, bisa jadi jadi ini tidak hanya sekali evaluasi tapi juga harapan sekaligus dukungan untuk pemerintahan atau presiden baru yang dimaksud sedang memulai program-program pemerintahannya,” jelasnya.
Responden di survei ini adalah publik yang dimaksud memiliki hak pilih di Pemilihan Umum (Pemilu), dan juga dipilih secara acak (multistage random sampling) 1220 responden menggunakan skema wawancara tatap muka, dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling).