Educatrip.net – NEW YORK – Kendaraan listrik secara umum masih belum menguntungkan bagi produsen dikarenakan tingginya biaya yang terkait dengan pembuatan sel yang tetap saja menjadi komponen EV yang paling mahal. Faktanya, Tesla sendiri baru mencatatkan laba pada tahun 2020 pasca sekian lama merugi.
Pada Januari 2025, General Motors menyatakan akhirnya akan mulai mendapat untung dari pemasaran mobil listrik. Mobil listrik Ford, Model E, mengalami tahun 2024 yang mana sulit dan juga bersiap menghadapi tahun sulit lainnya.
Saat merinci hasil keuangannya untuk tahun 2024, Ford mengakui pihaknya menderita kerugian laba sebelum bunga serta pajak setahun penuh sebesar USD5,1 miliar. Situasinya bisa jadi lebih besar buruk tahun ini, lantaran Ford memperkirakan Model e akan melaporkan kerugian sebesar USD5 miliar hingga USD5,5 miliar.
Meski terdengar buruk, Ford masih optimis oleh sebab itu sebagian uangnya masuk ke pembangunan ekonomi kendaraan listrik. Selain itu, perusahaan yang disebutkan melaporkan “peningkatan biaya” sebesar USD1,4 miliar tahun lalu untuk model Model E.
Meskipun Model E mengalami kerugian, Ford berjualan 34,8% lebih tinggi sejumlah kendaraan listrik tahun lalu di dalam Amerika, yang dimaksud mana pengirimannya meningkat menjadi 97.865 unit. Kendaraan hibrida juga meningkat 40,1% menjadi 187.426 kendaraan. Namun, pelanggan kendaraan berbahan bakar bensin kemudian solar mencapai 1.793.541 unit atau +0,2 persen jika dibandingkan tahun 2023.
Tahun lalu menandai tahun ke-47 berturut-turut F-Series menjadi truk terlaris pada Amerika Serikat, tetapi bos Ford mengakui EV besar itu miliki permasalahan besar. Dalam panggilan konferensi keuangan 2024 minggu ini, pimpinan Ford Jim Farley menyatakan kendaraan listrik bukanlah “teknologi yang bagus” untuk menarik beban dikarenakan baterainya “terlalu besar”.
Farley menyatakan kendaraan listrik ukuran penuh miliki aerodinamika yang dimaksud lebih besar buruk serta lebih banyak berat dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin, sehingga diperlukan elemen penyimpan daya yang dimaksud lebih banyak besar juga lebih tinggi mahal untuk jarak tempuh yang mana sama. Ford juga menunda peluncuran truk pikap ukuran sedang baru hingga akhir tahun 2027, atau sekitar 18 bulan lebih tinggi lambat dari perkiraan awal dikarenakan hambatan ini.
Pada bulan Februari 2024, kelompok R&D Ford bertanggung jawab untuk mengembangkan platform digital berbiaya rendah baru untuk memperkuat kendaraan listrik yang tersebut lebih lanjut tidak mahal yang mana akan menyaingi “Tesla yang mana terjangkau dan juga OEM Cina.” Selain itu, Ford juga mempelajari serta mengembangkan kendaraan listrik jarak sangat (EREV) dengan mesin gas yang digunakan berfungsi sebagai generator untuk mengisi baterai.
Seperti terlihat pada Mazda MX-30 R-EV, yang tersebut mesinnya berfungsi sebagai generator, ia tak akan dihubungkan secara mekanis ke poros. Sebagai gantinya, motor listrik akan menggerakkan roda. Sebagai catatan, Ram 1500 Ramcharger akan menjadi truk listrik dengan mesin gas yang mana memperluas jangkauan.
Ford membatalkan SUV listrik tiga baris pada tahun 2024 setelahnya menyadari bahwa profitabilitas tidak ada menguntungkannya. Langkah ini merugikan perusahaan sebesar USD1,9 miliar.
Kendaraan SUV EV besar dengan perkiraan jangkauan 350 mil itu seharusnya mengundurkan diri dari tahun ini sebelum ditunda hingga 2027 lalu kemudian dibatalkan.
Ke depannya, Farley mengungkapkan model-model baru akan menggunakan platform digital unibody dan juga body-on-frame yang dimaksud membantu mesin pembakaran serta drivetrain listrik murni, sehingga memudahkan perusahaan di menyebarkan biaya.