Educatrip.net – JAKARTA – Motor listrik menjadi teknologi baru di dalam Indonesia yang dimaksud membutuhkan sosialisasi demi menghapus keraguan masyarakat. Sifatnya yang masih baru juga menimbulkan calon konsumen juga tidaklah menjadikannya pilihan utama.
Sebagai informasi, pada waktu ini banyak brand motor listrik dengan syarat China yang mana masuk ke Indonesia. Sejauh ini, baru Honda yang bergabung meramaikan persaingan skuter listrik di tempat Tanah Air dengan mengeluarkan empat model.
Honda telah lama menawarkan EM1 e: kemudian EM1 e: Plus sebagai dua model motor listrik pertama mereka. Kemudian, tambah dua motor listrik baru, yakni ICON e: juga CUV e:.
PT Astra Honda Motor (AHM), mengungkapkan pembeli motor listrik miliki karakter yang tersebut berbeda dibandingkan konsumen motor konvensional. Bahkan, ada konsumen yang dimaksud masih coba-coba sebab ingin mengetahui seperti apa motor listrik.
“ternyata konsumen itu, masih meng-keep motor ICE-nya. (Motor listrik) jadi motor kedua. Pelanggan kita kan begitu. Ada (pembeli pertama motor listrik), tapi sedikit. Tahap awal beliau pasti coba-coba, nanti ada yang mana kecewa, kalau puas ia balik. Mobil pun mirip kan,” kata Octavianus Dwi Putro, Direktur Pemasaran AHM di dalam arena IIMS 2025, JIExpo Kemayoran, DKI Jakarta Pusat, belum lama ini.
Octa mengungkapkan pembeli motor listrik Honda sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke atas. Oleh sebab itu, merekan yang digunakan melakukan pembelian sebagian besar membayar secara cash atau tunai jika dibandingkan kredit.
“Cash-nya lebih besar besar, mampu di dalam menghadapi 80 persen. Sebenarnya belum real pengguna. Banyak orang yang dimaksud punya kemampuan daya beli, udah lah coba dulu. Jadi, belum bisa saja ngomong bahwa itu benar-benar pembeli. Makanya masih harus kami pelajari,” ungkapnya.
Sebagai informasi, motor listrik Honda EM1 e: kemudian EM1 e: Plus dijual Rp40 jt sampai Rp40,5 juta. Sementara ICON e: dibanderol Rp28 juta, juga CUV e: mulai dari Rp54,45 jt hingga Rp59,65 jt termasuk dua baterai.