65.4% Literasi Keuangan Indonesia: Angka Indah di tempat Balik Jurang Kebodohan, Astra Financial Bertindak!

Badriyah Fatinah

65.4% Literasi Keuangan Indonesia: Angka Indah di tempat tempat Balik Jurang Kebodohan, Astra Financial Bertindak!

Educatrip.net – JAKARTA – Di sedang gempuran informasi serta godaan penanaman modal bodong, literasi keuangan adalah benteng terakhir. Astra Financial, melalui KLiK, bertekad merancang benteng untuk melindungi publik dari kehancuran finansial.

Di sedang gemerlapnya perekonomian digital, Indonesia menghadapi ironi mencolok: literasi keuangan sangat rendah. Jutaan rakyat terjerat pembangunan ekonomi bodong, terlilit pinjol ilegal, lalu menjadi korban penipuan finansial yang dimaksud semakin canggih.

Astra Financial, divisi jasa keuangan PT Astra International Tbk, hadir sebagai oase pada sedang gurun kegelapan finansial ini. Melalui kegiatan Kreasi Literasi Keuangan (KLiK), Astra Financial bertekad menyalakan lilin pengetahuan pada benak guru lalu pelajar di dalam Medan, juga seterusnya, di dalam seluruh Indonesia.

Acara yang dimaksud dijalankan secara hybrid ini tidak sekadar seremoni biasa. Tapi, pemberitahuan konflik terhadap kebodohan finansial. Total, dihadiri lebih besar dari 1.200 peserta, guru juga pelajar, hadir secara segera maupun daring.

Ironi di dalam Balik Angka “Indah”: Literasi Keuangan Indonesia Memprihatinkan

65.4% Literasi Keuangan Indonesia: Angka Indah pada Balik Jurang Kebodohan, Astra Financial Bertindak!

Data berbicara lantang, walaupun tak seindah yang digunakan dibayangkan. Survei Nasional Literasi serta Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan Indonesia mencapai 65.4%, kemudian inklusi keuangan 75%. Namun, angka-angka ini menutupi jurang yang mana menganga.

“Angka statistik ini bukanlah akhir dari segalanya. Masih berbagai lapisan rakyat yang tersebut belum tersentuh edukasi keuangan,” ungkap Direktur Astra sekaligus Director in Charge Astra Financial, Suparno Djasmin.

“Literasi keuangan yang tersebut baik adalah fondasi kesejahteraan. Tanpa itu, kita akan terus terjerumus pada hambatan finansial,” tegasnya.

Khoirul Muttaqien, Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, mengamini hal ini. “Guru adalah ujung tombak edukasi. Mereka harus dibekali pengetahuan keuangan yang dimaksud mumpuni agar sanggup menularkannya untuk generasi penerus,” ujarnya. Ia menyoroti maraknya pembangunan ekonomi ilegal lalu judi online yang mana menghancurkan perekonomian keluarga. “Ini adalah kejahatan finansial yang harus kita perangi bersama,” serunya.

Ramadan, Momentum Tepat Bangkitkan Kesadaran Keuangan Syariah

Di bulan Ramadan, literasi keuangan syariah menjadi fokus utama. “Indonesia adalah negara dengan populasi Muslim terbesar, tapi literasi keuangan syariah kita masih tertinggal,” ungkap Khoirul Muttaqien. “Kita ada pada peringkat ketujuh di tempat Asia Tenggara. Hal ini memalukan! Kita harus bangkitkan kesadaran ini,” tambahnya.

Astra Financial, dengan dukungan empat unit bisnisnya—FIFGROUP, ACC, TAF, lalu Asuransi Astra—menghadirkan layanan keuangan syariah AMITRA, ACC Syariah, TAF Syariah, serta Asuransi Astra Syariah. “Kami ingin rakyat paham bahwa keuangan syariah bukanlah semata-mata mengenai ibadah, tapi juga pengelolaan keuangan yang digunakan adil lalu berkelanjutan,” jelas Suparno Djasmin.

Menurut Suparno, KLiK Astra Financial tidak sekadar kegiatan literasi biasa. Astra Financial memiliki target guru sebagai agen perubahan, menjangkau kelompok rentan seperti perempuan, pemuda, pelajar, UMKM, publik 3T (terdepan, tertinggal, terluar), disabilitas, dan juga pekerja migran.

Kompetisi literasi keuangan kreatif juga inovatif dijalankan untuk para guru. Beasiswa diberikan untuk 68 siswa serta pelajar Perkumpulan Amal Bakti. Laboratorium Literasi Keuangan dibangun sebagai pusat edukasi lalu riset. “Kami ingin menciptakan habitat literasi keuangan yang digunakan berkelanjutan,” ujar Direktur Astra sekaligus Director in Charge Astra Financial, Rudy Chen.

Waspada Phishing juga Koperasi Bodong: Ancaman Nyata di dalam Bumi Digital

Yovvi Sukandar, Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, juga Pelindungan Customer OJK Provinsi Sumatera Utara, mengingatkan tentang bahaya phishing lalu koperasi bodong. “Jangan mudah percaya email atau arahan yang mana mengatasnamakan lembaga keuangan resmi,” tegasnya. “Cek keasliannya! Jangan bertransaksi dengan koperasi yang tersebut tidak ada terdaftar dalam OJK,” tambahnya.

“Pengelolaan keuangan yang dimaksud baik adalah kunci terhindar dari penipuan,” jelas Yovvi. “Pahami cara mengatur pinjaman, tabungan, dan juga investasi. Jangan biarkan diri kita menjadi korban kebodohan finansial,” serunya.

Astra Financial memiliki target lebih lanjut dari 30 ribu penerima faedah melalui KLiK, melampaui pencapaian tahun sebelumnya. “Kami ingin dampak inisiatif ini tambahan luas, lebih besar dalam, juga lebih tinggi berkelanjutan,” ujar Ananda Gitasari, GFC Leader Communication & ESG AstraFinancial.

Leave a Comment